mak-emak yang viral berbonceng tujuh di Palembang telah diamankan polisi dan ditilang. Kejadian ini sempat menghebohkan dunia maya karena mereka juga membawa tiga anak kecil. Setelah diklarifikasi, salah satu wanita tersebut yang bernama Novita Sari mengaku nekat karena panik ada keluarganya meninggal
Berikut sederet fakta tentang viral emak-emak berbonceng tujuh dengan anak-anak, dirangkum detikSumbagsel.
Rekaman Viral Dilihat Pj Wali Kota
Kejadian ini awalnya diketahui lewat video yang tersebar di media sosial. Dari video yang dilihat detikSumbagsel pada Kamis (18/1), tampak empat wanita dewasa dan tiga anak-anak berboncengan naik motor melintasi Jembatan Ampera.
Rekaman video ini pun sampai ke Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa. Dia menyayangkan adanya kejadian itu karena sangat membahayakan.
“Saya tidak habis pikir aksi emak-emak tersebut sangat membahayakan anak-anak kecil yang dibawanya. Dalam video viral lihat empat wanita dewasa dan tiga anak-anak naik dalam satu motor. Ini sangat bahaya,” tegas Ratu Dewa kepada detikSumbagsel, Kamis (18/1/2024).
Ratu Dewa menambahkan, orang dewasa yang menaiki motor itu pun tampak memiliki kesadaran berkendara aman yang rendah. Sebab tidak satu pun dari mereka yang memakai helm. Padahal mereka melintasi Jembatan Ampera yang notabene adalah jalan raya, di mana helm wajib digunakan.
“Saya harap masyarakat memikirkan keselamatan terlebih dulu. Mana tidak pakai helm bonceng tujuh, saya harap masyarakat lain tidak melakukan seperti ini,” ungkapnya.
Polisi Identifikasi, lalu Tilang dan Tangkap!
Usai viral, polisi pun menyelidiki kejadian tersebut. Dalam video terlihat ketujuh orang itu menaiki motor matic dengan nopol BG 4787 ADX. Dari situ polisi mengidentifikasi pemilik serta pengendara motor.
Kasat Lantas Polrestabes Palembang AKBP Emil Eka Putra mengungkapkan, pengendaranya bernama Novita Sari, warga 7 Ulu, Seberang Ulu 1, Palembang. Enam orang yang diangkut tersebut adalah keluarganya. Novita dan keluarganya pun diamankan ke Polrestabes pada Sabtu (20/1).
“Setelah kita selidiki, kejadian itu terjadi pada Kamis (18/1) sore. Mereka diamankan Sabtu siang berikut barang bukti motor yang mereka kendarai saat kejadian,” jelas Emil, Sabtu (20/1).
Novita juga disanksi tilang karena membahayakan pengendara lain. Motor Yamaha Frigonya diamankan. Satlantas Polrestabes juga langsung memberikan edukasi dan keluarga Novita berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
Ngaku Nekat karena Ada Keluarga Meninggal
Dari hasil pemeriksaan, Emil menjelaskan bahwa Novita mengaku nekat karena panik. Dia mengaku saat itu baru mendapat kabar bahwa keluarganya yang dirawat di RS AK Gani meninggal dunia.
“Karena mendapat kabar tersebut, mereka ini mengaku panik,” jelas Emil.
Novita dan keluarganya pun hendak buru-buru ke rumah sakit, tapi tidak ada kendaraan selain motor matic. Karena menilai jarak rumah sakit tidak terlalu jauh, akhirnya mereka nekat naik motor.
“Sebelum pergi, mereka mencari kendaraan lain untuk digunakan ke rumah sakit. Tapi karena tak ada kendaraan, mereka pun memaksakan diri untuk bonceng tujuh karena menurut mereka lokasi rumah mereka dan rumah sakit tak begitu jauh,” lanjutnya.